TEORI SISTEM
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L.
Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan
Jadi,
kesimpulannya Sistem adalah
sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh
sistem dilingkungan sekolah :
Penggunaan
sistem pembelajaran KBK, yaitu kurikulum yang diterapkan Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas). Pada sistem ini terdapat partisipasi masyarakat dan
pemerintah daerah di dalam menjabarkan materi kurikulum yang bersifat nasional
melalui silabus. Silabus adalah isi kompetensi dan elaborasi (uraian dan
rincian) materi pelajaran , pembelajran dan penilaian serta pengalokasian waktu
yang disusun sesuai dengan semester dan kelas masing - masing.Silabus juga
sebagai bentuk operasional kompetensi dan materi pelajaran pokok sebagai pedoman
bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan serta mengelola kegiatan
pembelajaran.
KBK
itu sendiri adalah kurikulum ideal yang tidak saja akan berhasil meningkatkan
kualitas pendidikan di negara kita , tetapi juga menuntut para praktisi
pendidikan khususnya para guru untuk mempersiapkan seluruh potensi
dirinya.Tujuan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi ini adalah untuk
menghasilkan terjadinya demokratisasi pendidikan.Diharapkan hasil keluaran KBK
dapat menciptakan lulusan yang menghargai keberagaman (misalnya dalam perbedaan
pendapat , agama , ras maupun budaya).
Pengkonstuksian
dan penyususnan pengetahuan berlangsung dan dilakukan dari , oleh dan untuk
para peserta didik.Dengan demikian , dalam penyusunan rencana pembelajaran ,
seorang guru harus mampu menyusunnya sehingga kelas dapat berlangsung dalam
Susana fun (menyenangkan) , demokratis dan terbuka.
A.Karakteristik Sistem
Dari
buku Analisis dan Desain Sitem Informasi karangan Jogiyanto H.M(1990; 4-6),
suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :
- Bagian (Component), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian dari sistem.
- Batas Sistem (Boundry), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar.
- Lingkungan Luar Sistem (Environment), Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
- Penghubung Sistem (Interface), Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir darisuatu subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung ini, dengan begitu suatu sistem dapat beintegrasi dengan subsistem yang lainnya dengan membentuk suatu kesatuan.
- Masukkan Sistem (Input), Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk diperoleh keluarannya.
- Keluaran Sistem (Output), Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukkan untuk sistem yang lain atau supra sistem.
- Pengolah Sistem (Process), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Suatu sistem pengolahan akan mengolah berupa bahan baku dalam hal ini adalah data serta bahan-bahan lainnya untuk menghasilkan keluaran berupa laporan dan informasi yang berguna.
- Sasaran Sistem (Objective), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan dan keluaran sistem yang akan dihasilkan oleh sistem itu sendiri.
B.Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan,
keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
2.2 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.
Gambar 2.2
Karakteristik Sistem
Dari gambar diatas dapat dijelaskan
bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :
1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang
disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem
perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang
disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang
memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat
keras adalah sistem komputer.
2. Boundary
(Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment (lingkungan
Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun
di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
4. Interface (Penghubung
Sistem)
Penghubung merupakan media perantara
antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub
sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub
sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Input
(Masukan)
Masukan adalah energi yang
dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal
input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Output
(Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
7. Proses
(Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8. Objective and Goal
(Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan
atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
A. Klasifikasi Sistem
Sistem
mempunyai beberapa klasifikasi yang perlu kita ketahui agar
dapat mendifinisikan sebuah sistem tersebut. Berikut ini penjelasan nya.
1.
Sistem abstrak dan fisik.
A. Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem Teologis.
B. Sistem Fisik : Sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem Komputer.
A. Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem Teologis.
B. Sistem Fisik : Sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem Komputer.
2.
Sistem alamiah dan buatan manusia.
A. Sistem Alamiah : Sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem Perputaran Bumi.
B. Sistem Buatan Manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin. Contoh : Sistem Informasi.
A. Sistem Alamiah : Sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Contoh : Sistem Perputaran Bumi.
B. Sistem Buatan Manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin. Contoh : Sistem Informasi.
3.
Sistem tertentu dan tak tentu.
A. Sistem Tertentu : Beroperasi degan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh : Sistem Komputer melalui program.
B. Sistem Tak Tentu : Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
A. Sistem Tertentu : Beroperasi degan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh : Sistem Komputer melalui program.
B. Sistem Tak Tentu : Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4.
Sistem tertutup dan terbuka.
A. Sistem Tertutup : Sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
B. Sistem Terbuka : Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
A. Sistem Tertutup : Sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
B. Sistem Terbuka : Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Referensi : Pengenalan Komputer
Pengarang
: Prof.Dr.Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak
(abstract system) dan sistem phisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem teologia , yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan
tuhan.
Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara
phisik misalnya sistem komputer , sistem akuntasi, sistem pruduksi, dan lain
sebagainnya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah
(natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah
adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya
sistem perputaran bumi ,
sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang
oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan
man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang ber-interaksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu
(deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti. Sehingga interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
yang dijalankan.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup
(closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada system yang benar-benar tertutup. Yang
ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup tidak
benar-benar terbuka).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendali yang baik.
Definisi Model Pengembangan Sistem menurut Amirin
dalam buku yang
berjudul Pokok-Pokok Teori Sistem Model
Pengembanga Sistem ialah: “Model
Sistem ialah pencerminan, penggambaran, sistem yang
nyata atau yang
direncanakan.” (2003:70)
A. Macam-macam Model :
1.Model Skematik
2.Model Sistem Arus
3.Model Sistem Statik
4.Model
Sistem Dinamik
Contoh Model Sistem
Arus:
Contoh
Model Sistem Skematik:
Skematik Sistem
Pendukung Keputusan
Langkah-langkah Membuat SISTEM BARU
1.
Permintaan Desain dan Implementasi Proyek
Ada banyak alasan mengapa sebuah desain sistem baru
diusulkan untuk dibuat. Pada umumnya alasan bagi pengadaan suatu sistem baru
dapat digolongkan: (1) Pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat dapat lebih
baik; (2) Kemampuan dan percepatan teknologi informasi; (3) Penghematan biaya;
(4) Memberikan presisi atau Ketepatan yang lebih meyakinkan. Untuk
terlaksananya suatu proyek pendesainan sistem Baru atau memperbaiki sistem yang
ada sebaiknya ada Komunikasi dua belah pihak. Instansi yang menggunakan Sistem
itu harus mampu menyajikan masalah yang Dihadapinya kepada pemroses data, dan
pemroses data Harus mampu memberikan saran tentang bagaimana perangkat
Teknologi dapat membantu memecahkan persoalannya. Ini Berarti bahwa komunikasi
itu merupakan hal yang sangat penting. Dan akan lebih baik lagi jika instansi
yang bersangkutan mempunyai cukup pengetahuan tentang perangkat teknologi baik
mengenai kemampuannya maupun kendala-kendala yang mungkin dihadapi. Di pihak
lain, pemroses data juga mengetahuibidang yang dilayaninya sehingga mampu
memberikan saran-saran perbaikan. Jika ada permintaan suatu proyek yang
menggunakan perangkat teknologi, persoalan yang akan dipecahkan Lewat suatu
perangkat teknologi tersebut harus Dinyatakan dengan jelas dalam bentuk atau
istilah-Istilah yang dapat dimengerti baik oleh bagian pemroses Data maupun
oleh pengguna jasa tersebut.
2. Telaah Kelayakan Suatu Proyek
Jika suatu fungsi tertentu telah ditetapkan untuk
dilaksanakan melalui suatu sistem, langkah berikutnya adalah mengadakan suatu
penelitian mengenai kemungkinan kelayakan yang meliputi: (1) Menentukan bagian
atau unit mana yang akan menggunakan(a)wawancara dengan kepala Bagian yang
bersangkutan, dan wawancara dengan pegawai yang akan menggunakannya; (2) Mengantisipasi kemungkinan Keterbatasan dan
kendala pada penerapannya; (3) Menghitung kendala-kendala sistem; (4)
memperhitungkan penghematan biaya baik biaya langsung maupun biaya tidak
langsung; (5) Menentukan target misalnya
memperbaiki keputusan manajemen melalui
data statistic dengan komputer; (6) Memadukannya dengan sistem lain, misalnya
file-file yang sudah ditetapkan akan segera digunakan; (7) Mengantisipasi
kendala waktu, misalnya sistem yang Baru harus sudah berjalan dalam waktu x
bulan sejak Sistem lama sudah tidak dapat diperluas lagi. Telaah kelayakan
proyek merupakan tahap yang paling penting. Dengan telaah ini, berbagai aspek
sistem baru yang diusulkan akan
menjadi lebih jelas. Mungkin terjadi bahwa sistem yang diusulkan itu terlalu
mahal, misalnya maslahat yang diperoleh terlalu sedikit jika dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil penelitian bias juga menunjukkan bahwa
perangkat teknologi baru memang diperlukan tetapi pemesanannya memerlukan waktu
cukup lama. Atau dipihak lain, bisa saja terjadi bahwa sistem manual lebih
memuaskan meskipun memerlukan sedikit banyak perbaikan.Laporan mengenai telaah
kelayakan harus disampaikan kepada pihak manajemen yang mungkin akan memberikan
beberapa perubahan, tau untuk diadakan penelitian secara lebih mendalam, atau
memutuskan untuk segera dilaksanakan. c. Merencanakan dan Memperkirakan Biaya
Proyek Jika suatu sistem telahn dinyatakan layak, tahap Berikutnya dalah
perencanaan pengembangannya. Seorang penanggungjawab proyek harus ditentukan, walaupun sistem yang akan
dilaksanakan relative kecil.
Perhatikan model
berikut :
PROYEK REGISTRASI
MAHASISWA
BULAN
|
JULI
|
AGUSTUS
|
SEPTEMBER
|
OKT
|
||||||||||||
MINGGU
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
I.DESAIN SISTEM
|
A
|
A
|
A
|
A
|
A
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
1.Format Laporan
|
A
|
A
|
A
|
A
|
A
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||||
2.Format
Masukan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||
3.Desain
File
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||
4.Desain
Formulir
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
5.Dokumentasi
Sistem
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
6.PedomanKerja(manual)
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
II.PEMROGRAMAN
DAN PENGUJIAN
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
III.PELAKSANAAN
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
Ket:
AA : aktual
XX : yang diusulkan
Dengan
menggunakan hasil telaah kelayakan sebagai pedoman, rencana pengembangan
menyangkut: (1)Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain, menguji dan
memulai sistem baru,yang dinyatakan dalam Hari kerja per orang sehingga dapat
diperkirakan Kebutuhan tenaga kerja, dan yang dinyatakan menurut fungsinya,
dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing fungsi tersebut; (2)
Menilai kerumitan sistem untuk menentukan kualifikasi orang yang dibutuhkan
atau mempersiapkan program pendidikan yang sesuai; (3) Menentukan jenis
dokumentasi, misalnya pedoman kerja,bahan-bahan pelatihan untuk pemakai, dan
dokumentasi untuk operator;(4)Menentukan pokok-pokok pengecekan sehingga
tingkat perkembangan dapat diikuti dengan baik dan diagram waktu dapat diperbaiki.
Juga perlu dijadwalkan pertemuan pihak institusi pemakai dan manajemen pemroses
data; (5) Memperkirakan resiko pemakaian sistem sehingga langkah-langkah
pengamanan dapat dipersiapkan lebih dahulu; Kelima pokok tersebut menyangkut
biaya yang akan Menambah biaya total suatu sistem,misalnya biaya tenaga kerja,
mesin, administrasi.Tetapi,fungsi yang sama pada sistem yang lama memerlukan
biaya yang lebih besar dibanding dengan sistem baru. Rencana itu baru merupakan pedoman pelaksanaan implementasi sistem dan oleh
karena itu belum merupakan rencana yang meliputi unsur waktu dan biaya sampai
sistem itu selesai didesain.
Tahap berikut ini adalah tahap pendesainan sistem. Metode
mutahir yang biasa digunakan dalam pendesainan sistem adalah metode pendesainan
'top-down' atau HIPO (Hierarchy plus
Input-Process-Output). Tingkat tertinggi Hirarki menguraikan tentang garis
besar fungsi yang akan Dicapai oleh sistem. Berikutnya akan menguraikan sistem
Lebih rinci. Dengan teknik ini disusun
suatu rangkaian diagram yang akan menjelaskan proses pendesainan sistem Secara
lebih sistematis. Beberapa unsur
tertentu mempunyai kesamaan pada
Kebanyakan desain sistem, bagaimanapun caranya Dokumentasi itu dipersiapkan: (1)Keluaran
dari sistem, Misalnya laporan laporan,
jawaban terhadap permintaan keterangan; (2) Masukan kepada sistem, misalnya
permintaan keterangan 'on-line', pembaruan file file; (3) Desain file,yang
menyangkut isi, metode pemasukan, Media penyimpanan,dan basis data. Bidang-bidang
lain yang perlu dipertimbangkan Antara lain: (1) penanggulangan atau perbaikan
jika Sistem tidak berfungsi, (2) penambahan file, sistem, Jumlah tenaga
(pemakai dan tenaga perawatan), (3)
pelatihan, (4) keamanan fisik,dan (5) keamanan dan pengendalian system.
Mungkin saja terjadi bahwa diatas kertas suatu Sistem
berjalan lancarakan tetapi justru gagal setelah diimplementasikan. Jika suatu
sistem baru belum diujicobakan lewat implementasi, membuang sistem lama
merupakan tindakan yang keliru. Jika sistem didesain untuk menggantikan sistem
konvensional atau sistem lama yang sekarang berjalan, dalam masa peralihan
perlu digunakan dua sistem tersebut secara paralel. Jika sebuah sistem yang
didesain sungguh-sungguh merupakan hal yang baru, perlu diteliti semua
aspeknya, termasuk tenaga yang menjalankan sistem itu,yang mungkin akan
melibatkan beberapa bagian. Pengujian juga dilakukan terhadap perincian dan
ketepatan prosedur bagi operator termasuk pengujian terhadap prosedur penanggulangannya
bila terjadi kemungkinan sistem itu tidak berfungsi. Jika semua bidang
pengujian memberikan hasil yang memuaskan, file data dapat mulai disusun,
begitu pula tahap implementasi paralelnya.Selama tahap pengujian dan
implementasi, beberapa kekurangan mungkin masih perlu dikoreksi, dokumentasi
harus dirubah untuk menunjukkan perbaikan-perbaikan itu.
Suatu kegiatan yang
harus terus-menerus dijalankan adalah pemeliharaan sistem. Ini menyangkut kegiatan memperbaharui file, mengkoreksi
kesalahan-kesalahan, dan mengimplementasikan pengembangan sistem. Jika terjadi
perubahan, program-program perbaikan sistem yang kontinyu perlu diadakan. Perangkat keras dan sistem pengoperasian baru
memerlukan perubahan-perubahan untuk penyesuaian. Kadang-kadang penyesuaian
atau perubahan itu tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Contohnya:
Pendaftaran Mahasiswa Baru dengan
menggunakan sistem Online, sebelum diterapkan sistem tersebut harus ditelaah
dahulu apakah bisa lebih efektif dibandingkan sistem yang lama atau tidak,
setelah itu baru dikembangkan dan di implementasikan, dan yang terakhir
pemeliharaan sistem tersebut.
Comments
Post a Comment